Kamis, 05 Juni 2014

Keistimewaan istri Rasulullah

بسم الله الرحمن الرحيم


Beberapa keistimewaan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Ibu orang yang beriman

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ} [الأحزاب: 6]
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. [Al-Ahzaab:6]

Allah menyediakan pahala yang besar

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا (28) وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا}
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah [tunjangan cerai] dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar. [Al-Ahzaab: 28-29]

Mendapatkan pahala dua kali lipat

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ مَنْ يَأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (30) وَمَنْ يَقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيمًا}
Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah. Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kepada Allah dan rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rezki yang mulia. [Al-Ahzaab: 30-31]

Tidaklah seperti wanita yang lain

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا}
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk [menggoda] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya [niat jahat] dan ucapkanlah perkataan yang baik. [Al-Ahzaab:32]

Dihilangkan dosanya dan dibersihkan sebersih-bersihnya

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا}
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [menampakkan aurat] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait [rumah tangga Rasulullah] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. [Al-Ahzaab:33]

Dibacakan di rumah mereka ayat-ayat Allah dan hikmah

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا} [الأحزاب: 34]
Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. [Al-Ahzaab: 28-34]

Meminta kepada mereka dari belakang tabir

{وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ} [الأحزاب: 53]
Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. [Al-Ahzaab:33]

Tidak boleh dikawini setelah Rasulullah wafat

{وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا} [الأحزاب: 53]
Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. [Al-Ahzaab:33]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyayangi istrinya

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (istri, anak, dan kerabat) , dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku”. [Sunan At-Tirmidzi: Sahih]

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن ابن ماجه: صححه الألباني]
“Yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (istri, anak, dan kerabat) , dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Yang mengasihi mereka adalah orang sabar, jujur keimanannya dan berbakti

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ أَمْرَكُنَّ لَمِمَّا يُهِمُّنِي بَعْدِي، وَلَنْ يَصْبِرَ عَلَيْكُنَّ إِلَّا الصَّابِرُونَ» [سنن الترمذي: حسن]
“Sesungguhnya urusan kalian setelah aku wafat adalah diantara yang membebaniku, dan tidak ada yang bersabar (memperhatikan kalian) kecuali orang-orang yang sungguh-sungguh bersabar” [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Dalam riwayat lain, Aisyah bekata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendekatiku dan bersabda:
" إِنَّكُنَّ لَأَهَمُّ مَا أَتْرُكُ إِلَى وَرَاءِ ظَهْرِي، وَاللهِ لَا يَعْطِفُ عَلَيْكُنَّ إِلَّا الصَّابِرُونَ " أَوْ " الصَّادِقُونَ "
“Sesungguhnya kalian adalah yang terpenting yang aku tinggalkan di belakang punggungku (setelah wafatku), demi Allah tidak ada yang mengasihi kalian kecuali orang yang bersabar” atau “orang yang jujur keimanannya”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada istri-istrinya:
" إِنَّ الَّذِي يَحْنُو عَلَيْكُنَّ مِنْ بَعْدِي لَهُوَ الصَّادِقُ الْبَارُّ "
“Sesungguhnya orang yang mengasihi kalian setelah aku wafat adalah orang yang jujur keimanannya dan orang yang berbakti”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Bershalawat kepada mereka

Dari Abu Humaid As-Sa'idy radhiyallahu 'anhu; Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah .. bagaimana cara kami bersalawat kepadamu?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Ucapkanlah ...

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
"Ya Allah .. Berilah salawat kepada Muhammad, dan kepada Istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau bersalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berilah berkah kepada Muhammad, dan kepada istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah" . [Sahih Muslim]

Dari seorang sahabat radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca: ...

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Ya Allah .. Berilah salawat kepada Muhammad,  dan kepada keluarganya, dan kepada Istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau bersalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. Dan berilah berkah kepada Muhammad, dan kepada keluarganya, dan kepada istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Pemurah" . [Ahmad: Sahih]

Lihat: Shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Diharamkan mamakan sedekah

Dari Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah; Bahwasanya Khalid bin Sa’id mengirim kepada Aisyah radhiyallahu 'anha seekor sapi dari sedekah, maka ia menolaknya dan berkata:
«إِنَّا آلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحِلُّ لَنَا الصَّدَقَةُ»
“Sesungguhnya kami keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak halal bagi kami menerima sedekah”. [Mushannaf Ibni Abi Syaibah: Sahih]

Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk ahlu bait-nya

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:
«اللهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ya Allah, jadikanlah rezki keluarga Muhammad yang mencukupi (tanpa berlebihan)” [Sahih Bukhari dan Muslim]

Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
«مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ البُرِّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah kenyang sejak tiba di Madinah dari makanan gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau wafat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentu juga dimaksudkan pada hadits di atas.


Wallahu a’lam!

Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...