Senin, 14 Juli 2014

Ramadhan; Bulan Al-Qur’an

بسم الله الرحمن الرحيم


Al-Qur’an turun pada bulan Ramadhan

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ} [البقرة: 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). [Al-Baqarah:185]

Turun pada malam ke 25 Ramadhan

Dari Watsilah bin Al-Asqa' radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ " [مسند أحمد: حسنه الألباني]
“Suhuf Ibrahim 'alaihissalam diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat diturunkan pada enam hari lewat bulan Ramadhan (malam ke 7), dan Injil pada tiga belas hari lewat bulan Ramadhan (malam ke 14), dan Al-Qur'an turun setelah dua puluh empat hari lewat bulan Ramadhan (malam ke 25)”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Turun pada malam yang diberkahi (lailatul qadr)

{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ} [القدر: 1 - 5]
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [Al-Qadr: 1-5]

{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ} [الدخان: 3، 4]
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [Ad-Dukhaan:3]

Jibril mengajarkan Al-Qur’an kepada Rasulullah setiap malam di bulan Ramadhan

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur’an. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia menjadi manusia yang paling pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus”. [Sahih Bukhari dan Muslim]


1.       Membawa kebenaran
{إِنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ لِلنَّاسِ بِالْحَقِّ فَمَنِ اهْتَدَى فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ} [الزمر: 41]
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka. [Az-Zumar:41]

2.       Tidak mengandung kebatilan
{وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ (41) لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ} [فصلت: 41، 42]
Dan sesungguhnya Al-Quran itu adalah Kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. [Fushilat: 41-42]

3.       Menambah keimanan
{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ} [الأنفال: 2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. [Al-Anfaal:2]

4.       Obat penawar dan rahmat
{وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا} [الإسراء: 82]
Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. [Al-Israa':82]

5.       Dijaga oleh Allah
{إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ} [الحجر: 9]
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al-Hijr:9]
Ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

6.       Melindungi dari kesesatan
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ، كِتَابُ اللهِ [صحيح مسلم]
“Aku telah meninggalkan pada kalian sesuatu yang kalian tidak akan tersesat selama kalian perpegang teguh padanya: Kitabullah (Al-Qur'an)”. [Sahih Muslim]


1)      Ketenangan saat membaca Qur'an, dinaungi rahmat dan malaikat, dan disebut oleh Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ » [صحيح مسلم]
“Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya”. [Sahih Muslim]

2)      Lebih baik dari pada dunia
Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ، أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ، فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟»
“Siapa diantara kalian yang suka pergi ke Buthaan atau ke Al-'Aqiiq setiap hari dan mendapatkan dari sana dua ekor unta tanpa dosa dan tidak pula memutuskan siraturahmi (diambil dengan halal dan suka rela)?”
Sahabat menjawab: Ya Rasulullah, kami suka dengan itu.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ» [صحيح مسلم]
“Tidakkah seorang dari kalian pergi ke mesjid dan belajar atau membaca dua ayat dari Al-Qur'an, maka itu lebih baik baginya dari dua ekor onta, tiga ayat lebih baik dari tiga onta, empat ayat lebih baik dari empat onta, dan semakin banyak jumlah ayatnya lebih baik dari onta sebanyak itu”. [Sahih Muslim]

3)      Bau yang harum
Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ، لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ، لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ [صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya seperti buah utrujah (sejenis jeruk), rasanya enak dan baunya harum. Dan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis. Dan perumpamaan seorang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti hanzalah (jenis tanaman labu), tidak punya bau dan rasanya pahit”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

4)      Bersama malaikat atau dua pahala
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Orang yang lancar membaca Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca Al-Qur'an dengan tersendat-sendat kesulitan membacanya mendapatkan dua pahala”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

5)      Derajat di surga
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ . فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ تَعْرِفُنِي؟ فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ، وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا ؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ. ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَجِ الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ، هَذًّا كَانَ، أَوْ تَرْتِيلًا [مسند أحمد: حسن]
“Sesungguhnya pahala Al-Qur'an mendatangi orang yang membacanya pada hari kiamat ketika keluar dari kuburnya seperti seorang yang berubah warna tubuhnya. Pahala Al-Qur'an berkata kepadanya: "Apakah kamu mengenalku?" Ia menjawab: "Aku tidak mengenalmu!" Pahala Al-Qur'an berkata: "Aku adalah bacaan Qur'an-mu yang membuatmu dahaga di siang hari dan begadang di malam harimu, dan sesungguhnya setiap pedagang mendapatkan hasil dagangannya, dan sesungguhnya engkau hari ini mendapatkan hasil daganganmu". Maka ia diberi kekuasaan dengan tangan kanannya, dan kekekalan dengan tangan kirinya, dan diletakkan di atas kepalanya mahkota keagungan, dan kedua orang tuanya dipakaikan perhiasan yang tidak diketahui nilainya oleh penduduk dunia. Maka kedua orang tuanya berkata: "Dengan amalan apa kami dipakaikan ini?" Maka dikatakan pada keduanya: "Dengan amalan Al-Qur'an anak kalian berdua". Kemudian dikatakan pada ahli Qur'an: "Bacalah dan naiklah ke derajat surga dan kamar-kamarnya". Maka ia terus naik selama ia membaca Al-Qur'an dengan cepat atau perlahan. [Musnad Ahmad: Hasan]

6)      Satu huruf sepuluh kebaikan
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan ألم satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

7)      Memberi syafa'at
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ [صحيح مسلم]
“Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya pahala membacanya akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa'at kepada orang yang membacanya”. [Sahih Muslim]

8)      Cahaya di bumi dan sebutan di langit
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat kepada seseorang:
عَلَيْكَ بِذِكْرِ اللَّهِ وَتِلَاوَةِ كِتَابِهِ فَإِنَّهُ نُورٌ لَكَ فِي الْأَرْضِ وَذِكْرٌ لَكَ فِي السَّمَاءِ [سلسلة الصحيحة رقم 555]
“Hendaklah engkau bezikir kepada Allah dan membaca kitab suci-Nya kerena sesungguhnya itu adalah cahaya untuk kamu di bumi dan sebutan untukmu di langit”. [Lihat: Silsilah hadits sahih no.555]

9)      Meminta kepada Allah dengan bacaan Al-Qur’an
Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ فَلْيَسْأَلِ اللَّهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an maka mintalah kepada Allah dengan bacaannya itu, karena sesungguhnya akan datang suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dan meminta kepada orang-orang dengan bacaannya”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

10)   Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ» [حلية الأولياء: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang gembira mencintai Allah dan Rasul-Nya maka hendaklah ia membaca Al-Qur'an dengan mushaf”. [Hilyatul Auliya': Hasan]

11)   Belajar dan mengajarkan Al-Qur'an
Dari Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» [صحيح البخاري]
“Sesungguhnya yang paling afdhal dari kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya”. [Sahih Bukhari]

Wallahu a'lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...