Selasa, 24 Maret 2015

Takhriij hadits “Seorang faqih lebih sulit bagi Setan dari seribu ahli ibadah”

بسم الله الرحمن الرحيم


Hadits ini disebutkan oleh Al-‘Ajluniy rahimahullah dalam kitabnya Kasyful Khafaa’ (kumpulan hadits-hadits masyhur) 2/169 no.2054. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Umar bin Khathab, dan ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhum.

A.    Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dalam kitab sunan-nya 5/48 no.2681, Ibnu Majah dalam kitab sunan-nya 1/81 no.22, Ath-Thabaraniy dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Kabiir 11/78 no.11099, dan Al-Baihaqiy dalam kitabnya Syu’ab Al-Iman 3/232 no.1586:

عن رَوْح بن جَنَاحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَقِيهٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ»

Dari Rauh bin Janaah, dari Mujahid, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang faqiih (paham ilmu agama) lebih sulit (digoda) bagi setan daripada seribu ahli ibadah”.

Rabu, 18 Maret 2015

Takhriij hadits “Tidur orang berilmu lebih baik dari pada ibadah orang bodoh"

بسم الله الرحمن الرحيم


Saya tidak mendapatkan riwayat di atas !!!

Markaz fatwa Islam Web ditanya tentang hadits:

نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل
“Tidurnya seorang ulama lebih baik daripada ibadahnya seorang yang bodoh”.

Mereka menjawab: Kami tidak menemukan asalnya (sanadnya). [Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyah 3/727]

Dengan makna yang sama, diriwayatkan dari beberapa Sahabat, diantaranya:

Minggu, 15 Maret 2015

Takhrij hadits “Hikmah milik orang mukmin yang hilang”

 بسم الله الرحمن الرحيم


Hadits ini diriwayatkan secara marfuu’, mauquuf, dan maqthuu’ dari beberapa orang sahabat dan tabi’in, diantaranya:

A.    Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dalam kitabnya Al-Jami’ (atau sunan At-Tirmidziy) 5/51 no.2687, Ibnu Majah dalam kitab sunannya 2/1395 no.4169, Al-‘Uqailiy dalam kitabnya Adh-Dhu’afaa’ Al-Kabiir 1/60, Ibnu Hibban dalam kitabnya Al-Majruuhiin 1/105, Ibnu ‘Adiy dalam kitabnya Al-Kaamil 1/376, Al-Qudha’iy dalam kitabnya Musnad Asy-Syihaab 1/65 no.52, dan Al-Baihaqiy dalam kitabnya Al-Madkhal ilaa As-Sunan Al-Kubraa no.412:

عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الفَضْلِ، عَنْ سَعِيدٍ المَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الكَلِمَةُ الحِكْمَةُ ضَالَّةُ المُؤْمِنِ، فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا»

Dari Ibrahim bin Al-Fadhl, dari Sa’id Al-Maqburiy, dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalimat hikmah itu adalah suatu yang hilang dari seorang mukmin, maka dimana saja ia mendapatkannya maka ia lebih berhak atasnya”