Rabu, 01 Maret 2017

50 Hadits singkat Shahih Bukhari dan faidahnya (2) no.59-118

بسم الله الرحمن الرحيم

Kitab Ilmu

51. Hadits no. 59, Seorang muslim ibarat pohon kurma, segala sesuatu darinya bermanfaat.

52. Hadits no. 60, Hormati yang lebih tua dan berilmu, jangan hanya karna baru tahu secuil lantas tidak punya adab.


Pertanyaan:
Bagaimana syarh hadits ini ustadz? Saya kira keterangan yang ustadz tulis ada dalam matan haditsnya, ternyata tidak ada.
Jawaban:
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat radhiyallahu 'anhum, Abdullah bin Umar tahu jawabannya, tapi beliau malu/segan menjawab karena ada yang lebih tua dan berilmu darinya. Wallahu a'lam!

53. Hadits no. 62, Yang tidak menghargai orang lain tidak pantas untuk dihargai.



* Semoga Allah -jalla jalaaluh- menghinakan orang-orang yang menghinakan agama-Nya. Aamiin!

54. Hadits no. 63, Boleh menjalankan tradisi asal tidak bertentangan dengan syari'at Islam.


Koteksi terjemah:
"Seakan-akan aku melihat warna putih (cincin yang dijadikan stempel) pada tangan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam".
Lalu aku (Syu’bah) bertanya kepada Qotadah: "Siapa yang mengatakan bahwa tanda cincin tersebut tertulis Muhammad Rasulullah?"
Qatadah menjawab: "Anas".

55. Hadits no. 64, Jangan mengabaikan majlis ilmu, khawatir Allah akan mengabaikanmu.


Koreksi terjemah:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang duduk bermajelis di Masjid bersama para sahabat, datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan yang seorang lagi pergi. Yang dua orang berdiri sejenak dihadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian satu diantaranya melihat tempat kosong dalam majelis maka ia duduk di tempat itu, sedang yang kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai bermajelis, Beliau bersabda: "Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi? Adapun seorang diantara mereka, dia mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah mendekatkan ia kepada-Nya,. Yang kedua, dia malu (tidak mengisi tempat yang kosong), maka Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah pun berpalingdarinya”.

* Allah Maha Pemalu, memiliki sifat malu, sifat yang sempurna tanpa kekurangan, tidak ada yang menyerupai zat dan sifat Allah, dan tidak ada yang mengetahui hakikatnya.
Salman -radhiyallahu 'anhu- berkata; Rasulullah -shallallahu wa'alaihi wa sallam- bersabda: "Sesungguhnya Rabb kalian Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Maha Pemalu dan Pemurah, Dia merasa malu dari hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tanganya kepada-Nya dan mengembalikannya dalam keadaan kosong (tdk terkabulkan)." [Sunan Abi Daud no.1273: Shahih]

56. Hadits no. 65, Sampaikan satu ilmu walau belum bisa mengamalkannya, berharap orang lain bisa lebih baik dari kita.
57. Hadits no. 66, Sangat penting melihat situasi dan kondisi dalam menyampaikan ilmu.


58. Hadits no. 67, Prinsip dasar berdakwah adalah memudahkan tidak mempersulit, menggembirakan bukan meresahkan.


59. Hadits no. 68, Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabatnya khawatir membuat muridnya bosan, lalu bagaimana dengan kita?



* Wajar jika rasa bosan atau malas terkadang mendatangi seorang penuntut ilmu, maka selingilah dengan sesuatu yang positif.
Abdullah bin Amr -radhiyallahu 'anhuma- berkata; Pernah disebutkan kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah, maka beliaupun bersabda: "Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya (bosan dan malas). Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan untuk kesederhanaan (dalam beribadah) dan melaksanakan sunnahku maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginya." [Musnad Ahmad no.6253: Hasan]

60. Hadits no. 69, Di setiap masa pasti ada orang yang mengamalkan Islam dengan sempurna, kenalilah mereka dan jadikanlah panutan.


* Tanpa ilmu agama, seseorang akan terombang-ambing dalam fitnah, layaknya kapas tertiup badai, tidak punya arah yang pasti, ke mana angin bertiup di sanalah ia terhempas. Beruntunglah orang-orang yang senantiasa berpegang teguh di atas perintah Allah subhanahu wa ta'aalaa.

61. Hadits no. 70, Yang lebih muda dan sedikit ilmunya bisa jadi lebih memahami suatu masalah dibanding dengan yang lebih tua dan berilmu.


Koreksi terjemah: 
Kata جمار  di sini artinya bukan jama’ah tapi bagian dalam pucuk pohon kurma, berwarna putih dan lembut dimakan dengan madu.

62. Hadits no. 71, Jangan iri melihat orang punya harta atau ilmu, tapi irilah ketika mereka menginfakkan hartanya atau mengamalkan dan mengajarkan ilmunya dengan berharap semoga bisa menirunya.


63. Hadits no. 73, Selain mengajarkan ilmu kepad murid, do'akan juga somoga Allah memberi kemudahan bagi mereka.


Koreksi terjemah:
Kalimat ضمني = mendekapku.

* Dalam riwayat lain; Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya di atas bahuku atau di atas pundaku, kemudian beliau berdoa;

«اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ»

"Ya Allah fahamkanlah ia terhadap agama dan ajarilah ia ta`wil (penafsiran)." [Musnad Ahmad: Sahih]

Rasulullah shllallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan Ibnu Abbas agar diberi pemahaman dalam menafsirkan Al-Qur'an, menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta'aalaa memberikan pemahaman akan firman-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu berkata:

«نِعْمَ تُرْجُمَانُ الْقُرْآنِ ابْنُ عَبَّاسٍ»

“Sebaik-baik penafsir Al-Qur’an adalah Ibnu ‘Abbas”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: Sahih]

64. Hadits no. 74, Boleh lewat di depan makmun yang sedang shalat berjama'ah.


Koreksi terjemah:
Kalimat: فدخلت في الصف = Lalu aku masuk dalam shaf (ikut shalat berjama’ah)

* Hadits ini secara dzahir nampak bertentangan dengan beberapa hadits lain berikut ini:
1. Hadits larangan lewat depan orang shalat.
2. Hadits perintah memakai sutrah (batasan) ketika shalat.
3. Hadits yang menunjukkan bahwa shalat terputus jika keledai lewat depan orang shalat.
Seperti apa bentuk pertentangan antara hadits Ibnu Abbas dengan ketiga hadits tersebut, dan bagaimana cara ulama menyikapinya?

65. Hadits no. 75, Bercanda dengan anak kecil tidak menjatuhkan wibawa seseorang.


Koreksi terjemahan; 
Kalimat: مجة مجاها في وجهي = melumuri air ludah beliau di wajahku.
Makna yang lebih tepat: Semburan air dari mulut yang beliau semburkan ke wajahku.
Kata: من دلو artinya: Dari sebuah timba sumur.

66. Hadits no. 78, Yang hafal Qur’an semakin banyak, mencari hadits tambah mudah, tapi pemahaman yang benar terus berkurang.


* Diantara tanda dekatnya hari kiamat: Orang berilmu semakin berkurang, dan yang bodoh semakin banyak.

Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash -radhiyallahu 'anhuma- berkata; Aku mendengar Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan". [Shahih Bukhari no.98]


67. Hadits no. 79, Pada akhir zaman jumlah wanita lebih banyak dari lelaki, disebabkan karena:
1) Anak wanita yang lahir lebih banyak dari laki-laki.
2) Banyak laki-laki yang mati dlm peperangan, sehingga jumlah wanita yang hidup lebih banyak.


Sedangkan 1 banding 50, maksudnya:
a) 1 laki-laki menikahi 50 wanita karena kebodohan.
b) 1 laki-laki memiliki 50 budak wanita karena peperangan yang banyak terjadi.
c) 1 laki-laki dikejar-kejar 50 wanita untuk dikawini.
d) 1 laki-laki mengayomi 50 wanita dari keluarga dan kerabatnya.

68. Hadits no. 80, Pujian Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- kepada Umar bin Khathab -radhiyallahu 'anhu- atas kedalaman ilmu yang dimilikinya.


Koreksi terjemah:
Kata الري = maksudnya susu yang diminum tersebut, atau bekasnya. Atau rasa puas setelah minum atau hilangnya dahaga yang seolah-olah keluar dari kuku Rasulullah.

* Umar bin Khathab bin Nufail Al-Qurasyiy Al-'Adawiy, Abu Hafsh Al-Faaruuq Amiirul Mu'miniin. Khalifah kedua setelah Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhumaBeliau wafat tahun 23 hijriyah di Madinah.
Diantara keistimewaannya:
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya ada nabi setelahku maka itu adalah Umar bin Khathab". [Sunan Tirmidziy no.3619: Hasan]

69. Hadits no. 81, Jika ada yang beranggapan bahwa Islam itu sulit, berarti ia telah salah memahami agama ini.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu'anhu-; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini (dgn amalan yg tdk ada tuntunannya) kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira". [Shahih Bukhari no.38]


70. Hadits no. 82, Kemudahan ajaran Islam tidak bisa dirasakan kecuali dengan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


* Memperbanyak dzikir untuk memudahkan dalam menjalankan syari’at Islam dengan sempurna.
Dari Abdullah Busr -radliallahu 'anhu- bahwa seorang laki-laki berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari'at-syari'at Islam terlalu banyak bagiku, maka beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan sebagai pegangan (untuk memudahkanku menjalankannya)!
Beliau -shallallahu'alaihi wasallam- bersabda: "Hendaknya senantiasa lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah." [Sunan Tirmidziy no.3297]

71. Hadits no. 83, Awalnya ilmu diangkat, kemudian kebodohan menjadi marak dan menimbulkan fitnah, dunia menjadi kacau maka terjadilah peperangan dan pembunuhan.


72. Hadits no. 86, Teladani sikap sahabat Nabi yang sangat patuh pada hukum. Radhiyallahu ‘anhum jami’an!


Koreksi terjemahan:
Kalimat ونكحت زوجا غيره artinya: Dan istrinya pun menikahi lelaki selainnya.
73. Hadits no. 88, Jangan sampai ulah kita membuat orang menjauh dari kebaikan.


* Kurang memperhatikan situasi dan kondisi saat menyampaikan atau mengamalkan suatu kebenaran bisa mengakibatkan orang makin menjauh.

74. Hadits no. 89, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terkadang marah ketika mendidik jika melihat sesuatu yang tidak benar.


75. Hadits no. 90, Murid juga harus memahami kondisi gurunya ketika menuntut ilmu.


76. Hadits no. 91, Hadits ini menunjukkan mukjizat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, karena Abdullah bin Hudzafah sering diejek bahwa ia bukan anak Hudzaifah.


Koreksi terjemah:
Judul bab: باب من برك على ركبتيه عند الإمام أو المحدث, diterjemahkan: Bab mencari berkah dengan bersimpuh kepada imam atau ahli hadits.
Yang tepat: Bab tentang orang yang bersimpuh/berlutut kepada imam atau ahli hadits.


77. Hadits no. 92, Mengucapkan salam ketika bertamu sampai tiga kali, jika tidak ada balasan maka pulanglah.
Abu Musa Al-Asy'ariy -radhiyallahu 'anhu- datang menemui 'Umar bin Khaththab -radhiyallahu 'anhu- . Lalu dia memberi salam, "Assalamu'alaikum, saya 'Abdullah bin Qais (nama Abu Musa)."
Tetapi tidak ada yang memberinya izin (menjawab salamnya). Kemudian diulang: “Assalamu'alaikum, saya Abu Musa, assalamu'alaikum saya Al-Asy'ariy”.
Kemudian dia pulang (karena tidak ada yang menjawab setelah memberi salam tiga kali).
Kata 'Umar sesudah itu; "Panggil, panggil dia ke mari."
Setelah Abu Musa datang, 'Umar berkata, "Wahai Abu Musa, kenapa engkau pulang? Engkau kan maklum, bahwa kami sedang sibuk."
Kata Abu Musa; "Aku mendengar Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Minta izin (memberi salam) hanya tiga kali. Jika diizinkan silakan masuk. Jika tidak, maka kembalilah."
Kata 'Umar; "Engkau harus mandatangkan saksi ke hadapanku mengenai hadits itu. Jika tidak, aku akan menghukum kamu."
Lalu pergilah Abu Musa. Kata 'Umar, "Jika dia mendapatkan saksi, kalian akan menemuinya sore nanti dekat mimbar. Jika tidak, kalian tidak akan menemuinya."
Tatkala hari telah petang, mereka mendatangi 'Umar, kata 'Umar; "Bagaimana, hai Abu Musa? Apakah kamu sudah mendapatkan saksi?"
Kata Abu Musa, "Sudah! Yaitu Ubay bin Ka'ab -radhiyallahu 'anhu- !"
Kata 'Umar; "Boleh! Dia adalah saksi yang adil. Hai, Abu Thufail! Bagaimana pendapatmu (kesaksianmu) mengenai masalah ini?".
Jawab Ubay bin Ka'ab; "Memang, aku telah mendengar pula Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda seperti yang dikatakan Abu Musa. Karena itu janganlah Anda sekali-kali menjatuhkan hukuman terhadap para sahabat Rasulullah!"
Jawab 'Umar; "Subhanallah! Sesungguhnya jika aku mendengar sesuatu yang baru, aku lebih suka menyelidiki kebenarannya." [Shahih Muslim no.4010]


78. Hadits no. 93, Menyampaikan ilmu agar orang lain paham, bukan asal menyampaikan atau bikin tambah pusing.


79. Hadits no. 94, Suatu yang dilakukan secara terburu-buru sering hasilnya tidak maksimal.


Koreksi terjemah:
Waktu shalat sudah hampir habis, yaitu shalat Ashar.

80. Hadits no. 95, Ulama dulu bersusah-payah dalam menuntut ilmu, mengorbankan segala yang dimiliki demi ilmu. Kalau sekarang banyak yang maunya santai, tidak mau berkorban, bahkan sering mengeluh.


* Sampaikanlah ilmu tanpa mengharap imbalan, sekalipun engkau mendapatkannya dengan penuh pengorbanan.

81. Hadits no. 96, Istri boleh bersedekah dengan harta pribadinya tanpa seizin suaminya, namun jika ia minta izin sebelumnya maka itu lebih baik.


Koreksi terjemah:
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar (mendatangi kaum wanita setelah khutbah 'ied) bersama Bilal, karena dia (Rasulullah) merasa bahwa (khutbahnya) tidak didengar (oleh kaum wanita karena kejauhan), ....
Kalimat طرف ثوبه lebih umumnya diartikan ujung pakaian.

82. Hadits no. 97, Contolah semangat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dalam menuntut ilmu, sampai dipuji oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
83. Hadits no. 98, Minim ilmu bisa menyebabkan seseorang sesat dan menyesatkan.


84. Hadits no. 100, Aisyah radhiyallahu 'anha sangat antusias dalam menuntut ilmu, bertanya kepada ahlinya jika tidak paham.
85. Hadits no. 102, Darah umat Islam haram ditumpahkan, hartanya haram dirampas, dan kehormatannya haram dihinakan.



Koreksi terjemah:
Nama Muhammad yang disebut dalam sanad dan matan hadits ini adalah Muhammad bin Sirin rahimahullah.

* Ada sekelompok orang, jika sependapat maka mereka memuji setinggi langit, tapi jika berseberangan mak mereka menghina serendah-rendahnya. Kita berlindung kepada Allah dari sifat ini!

86. Hadits no. 103, Jangan menyampaikan satu hadits jika tidak tahu derajat kesahihannya, khawatir termasuk dusta atas nama Nabi shallalllahu 'alaihi wasallam.
87. Hadits no. 104, Para sahabat radhiyallahu 'anhum sangat berhati-hati dalam menyampaikan hadits karena takut terjerumus dalam dusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dujain Abul Ghushni orang Bashrah, ia berkata; Aku datang ke Madinah kemudian bertemu dengan Aslam hamba sahaya Umar Bin Al-Khaththab, aku berkata kepadanya; "Ceritakan kepadaku sebuah hadits dari Umar"
Dia menjawab; "Aku tidak bisa, aku takut akan menambah atau mengurangi. Kami apabila berkata kepada Umar, ceritakanlah kepada kami hadits dari Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, dia (Umar bin Al-Khaththab -radhiyallahu 'anhu-) menjawab; "Aku takut akan menambah atau mengurangi satu kalimat, sesungguhnya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- telah bersabda: "Barangsiapa berdusta kepadaku maka masuk neraka." [Musnad Ahmad no.308: Shahih ligairih]


88. Hadits no. 105, Berdusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berarti berdusta atas nama Allah 'azza wa jalla.


Koreksi terjemah:
Sesungguhnya yang mencegah aku untuk menyampaikan kepada kalian banyak hadits adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: ....

89. Hadits no. 106, Mengingkari hadits sahih termasuk dusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.


90. Hadits no. 107, Setan tidak mampu menyerupai bentuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, tapi ia bisa berdusta mengaku sebagai Nabi, atau seseorang berbohong telah bertemu Nabi.


91. Hadits no. 108, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu telah membantah anggapan Syi'ah bahwa ahlu Bait punya kitab khusus yang tidak dimiliki muslim lainnya.
92. Hadits no. 110, Penunulisan hadits sudah dimulai sejak masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun kebanyakan sahabat mengandalkan daya hafal mereka yang kuat.
93. Hadits no. 111, Perselisihan dan perdebatan sering tidak mendatangkan kebaikan.



Koreksi terjemah:
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

«إن الرزية كل الرزية، ما حال بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وبين أن يكتب لهم ذلك الكتاب، لاختلافهم ولغطهم»

"Sungguh musibah segala musibah adalah apa yang menghalangi antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan niat beliau menuliskan untuk mereka catatantersebut karena perselisihan dan perdebatan mereka".

* "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". [Al-Anfaal: 46]

94. Hadits no. 112, Sebaik-baik pakaian adalah amal shaleh.



* Di antara hikmah dari hadits ini:
1. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sangat khawatir dengan fitnah (cobaan yang berat).
2. Allah -subhanahu wa ta’aalaa- yang menurunkan fitnah ke dunia dan hanya Dia-lah yang mampu mengangkatnya.
3. Fitnah adalah semua yang bisa menyebabkan orang berpaling dari kebenaran, berupa: Harta, wanita, jabatan, ketenaran, dan perselisihan.
4. Yang paling banyak terjerumus dalam lembah fitnah adalah kaum wanita.
5. Amalan terbaik untuk membentengi diri dari fitnah adalah shalat malam (tahajjud).
6. Mengajak orang lain khususnya keluarga sendiri untuk menjauhkan diri dari fitnah.
7. Jangan terpukau dengan kenikmatan dunia yang diraih oleh seseorang, karen belum tentu ia akan menikmatinya di akhirat.

95. Hadits no. 113, Seringlah mengingat kematian agar beban dunia terasa ringan dan ibadah tambah khusyu’.
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa salam- bersabda: "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan”, yaitu kematian [Sunan Tirmidziy no.2229: Hasan]


96. Hadits no. 114, Mendengkur bukanlah aib.


Koreksi terjemah:
Kalimat ثم قال: نام الغليم artinya: Kemudian Rasulullah bersabda: Si anak kecil sudah tidur (maksudnya Ibnu Abbas).
Beliau menyampaikannya kepada Maimunah, atau beliau bertanya kepadanya apakah Ibnu Abbas sudah tidur?

97. Hadits no. 115, Kesibukan dunia, sedikit banyaknya akan melalaikan kita dari menuntut ilmu.


98. Hadits no. 116, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu banyak meriwayatkan hadits karena berkah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.


99. Hadits no. 117, Berda’wah seperti bercocok tanam, ada bibit yang cocok untuk suatu tanah tapi tidak untuk tanah yang lain, cocok di suatu musin tidak di musim yang lain.


Pertanyaan:
Tolong disyarah maksud: 'kalau aku sampaikan, nanti putus ini tenggorokan', itu gimana?
Jawaban:
Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- menghafal 2 jenis hadits dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam-:
Yang pertama tentang hukum syar’i yang wajib disampaikan. Yang kedua tentang fitnah akhir zaman, nama-nama orang yang dzalim dan munafiq, jika beliau sampaikan maka pasti akan dibunuh.
Pertanyaan:
owh, jadi kalau berdakwah, gak usah semuanya kita kasih tau 'yah, khawatir kalau misalnya kita beberkan semuanya, itu 'kan mengancam nyawa kita, dan ulama memperbolehkannya? Mohon koreksi!
Jawaban:
Berdakwah punya fiqhi tersendiri, tidak boleh sembarangan. Mengukur maslahat dan mafsadat butuh ilmu yang mendalam. Ada saatnya kita wajib berkorban demi kebenaran, dan ada kalanya kita sebaiknya mundur, ... dll.

100. Hadits no. 118, Saling membunuh antara sesama muslim adalah sifat kufur.


Koreksi terjemah:
اسْتَنْصِتْ النَّاسَ = Peintahkan agar semua orang diam!

Bersambung ...

NB: Gambar hadits bersumber dari Ensiklopedi Hadits 9 Imam

Lihat juga: 50 Hadits singkat Shahih Bukhari dan faidahnya (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...