بسم الله الرحمن الرحيم
Kitab Ilmu
51. Hadits no. 59, Seorang muslim
ibarat pohon kurma, segala sesuatu darinya bermanfaat.
52. Hadits no. 60, Hormati yang lebih
tua dan berilmu, jangan hanya karna baru tahu secuil lantas tidak punya adab.
Pertanyaan:
Bagaimana syarh hadits ini
ustadz? Saya kira keterangan yang ustadz tulis ada dalam matan haditsnya, ternyata
tidak ada.
Jawaban:
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada para sahabat radhiyallahu 'anhum, Abdullah bin Umar tahu
jawabannya, tapi beliau malu/segan menjawab karena ada yang lebih tua dan berilmu
darinya. Wallahu a'lam!
* Semoga Allah -jalla jalaaluh-
menghinakan orang-orang yang menghinakan agama-Nya. Aamiin!
54. Hadits no. 63, Boleh menjalankan
tradisi asal tidak bertentangan dengan syari'at Islam.
"Seakan-akan aku melihat warna
putih (cincin yang dijadikan stempel) pada tangan Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam".
Lalu aku (Syu’bah) bertanya
kepada Qotadah: "Siapa yang mengatakan bahwa tanda cincin tersebut tertulis
Muhammad Rasulullah?"
Qatadah menjawab:
"Anas".
55. Hadits no. 64, Jangan mengabaikan
majlis ilmu, khawatir Allah akan mengabaikanmu.
Koreksi terjemah:
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika sedang duduk bermajelis di Masjid bersama para sahabat, datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan yang seorang lagi pergi. Yang dua orang berdiri sejenak dihadapan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian satu diantaranya melihat tempat
kosong dalam majelis maka ia duduk di tempat itu, sedang yang kedua duduk di
belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi. Setelah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam selesai bermajelis, Beliau bersabda: "Maukah
kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi? Adapun seorang diantara mereka,
dia mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah mendekatkan ia kepada-Nya,. Yang
kedua, dia malu (tidak mengisi tempat yang kosong), maka Allah pun malu kepadanya.
Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah pun berpalingdarinya”.
* Allah Maha Pemalu, memiliki
sifat malu, sifat yang sempurna tanpa kekurangan, tidak ada yang menyerupai zat dan
sifat Allah, dan tidak ada yang mengetahui hakikatnya.
Salman -radhiyallahu 'anhu-
berkata; Rasulullah -shallallahu wa'alaihi wa sallam- bersabda: "Sesungguhnya
Rabb kalian Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Maha Pemalu dan Pemurah, Dia
merasa malu dari hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tanganya kepada-Nya dan
mengembalikannya dalam keadaan kosong (tdk terkabulkan)." [Sunan Abi Daud
no.1273: Shahih]
56. Hadits no. 65, Sampaikan satu
ilmu walau belum bisa mengamalkannya, berharap orang lain bisa lebih baik dari kita.
57. Hadits no. 66, Sangat penting
melihat situasi dan kondisi dalam menyampaikan ilmu.
58. Hadits no. 67, Prinsip dasar
berdakwah adalah memudahkan tidak mempersulit, menggembirakan bukan meresahkan.
59. Hadits no. 68, Jika Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabatnya khawatir membuat muridnya bosan,
lalu bagaimana dengan kita?
* Wajar jika rasa bosan atau
malas terkadang mendatangi seorang penuntut ilmu, maka selingilah dengan sesuatu
yang positif.
Abdullah bin Amr -radhiyallahu
'anhuma- berkata; Pernah disebutkan kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi
wasallam- orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah, maka
beliaupun bersabda: "Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam.
Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada
masa futurnya (bosan dan malas). Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan
untuk kesederhanaan (dalam beribadah) dan melaksanakan sunnahku maka ia berada
pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan
maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginya." [Musnad Ahmad no.6253:
Hasan]
60. Hadits no. 69, Di setiap masa
pasti ada orang yang mengamalkan Islam dengan sempurna, kenalilah mereka dan jadikanlah
panutan.
* Tanpa ilmu agama, seseorang akan
terombang-ambing dalam fitnah, layaknya kapas tertiup badai, tidak punya arah yang
pasti, ke mana angin bertiup di sanalah ia terhempas. Beruntunglah orang-orang yang senantiasa
berpegang teguh di atas perintah Allah subhanahu wa ta'aalaa.
61. Hadits no. 70, Yang lebih muda dan
sedikit ilmunya bisa jadi lebih memahami suatu masalah dibanding dengan yang lebih
tua dan berilmu.
Koreksi terjemah:
Kata جمار
di sini artinya bukan jama’ah tapi bagian dalam pucuk pohon kurma, berwarna
putih dan lembut dimakan dengan madu.
62. Hadits no. 71, Jangan iri melihat
orang punya harta atau ilmu, tapi irilah ketika mereka menginfakkan hartanya atau
mengamalkan dan mengajarkan ilmunya dengan berharap semoga bisa menirunya.
63. Hadits no. 73, Selain mengajarkan
ilmu kepad murid, do'akan juga somoga Allah memberi kemudahan bagi mereka.
* Dalam riwayat lain; Ibnu Abbas
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya di atas
bahuku atau di atas pundaku, kemudian beliau berdoa;
«اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ»
"Ya Allah fahamkanlah ia terhadap
agama dan ajarilah ia ta`wil (penafsiran)." [Musnad Ahmad: Sahih]
Rasulullah shllallahu 'alaihi wa
sallam mendo'akan Ibnu Abbas agar diberi pemahaman dalam menafsirkan Al-Qur'an,
menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta'aalaa memberikan pemahaman akan
firman-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu
'anhu berkata:
«نِعْمَ تُرْجُمَانُ الْقُرْآنِ ابْنُ عَبَّاسٍ»
“Sebaik-baik penafsir Al-Qur’an
adalah Ibnu ‘Abbas”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: Sahih]
64. Hadits no. 74, Boleh lewat di
depan makmun yang sedang shalat berjama'ah.
* Hadits ini secara dzahir nampak
bertentangan dengan beberapa hadits lain berikut ini:
1. Hadits larangan lewat depan
orang shalat.
2. Hadits perintah memakai sutrah
(batasan) ketika shalat.
3. Hadits yang menunjukkan bahwa
shalat terputus jika keledai lewat depan orang shalat.
Seperti apa bentuk pertentangan
antara hadits Ibnu Abbas dengan ketiga hadits tersebut, dan bagaimana cara
ulama menyikapinya?
Baca di sini penjelasannya: Mempertemukan makna hadits Ibnu ‘Abbas lewat depan shaf dengan beberapa hadits lainnya
65. Hadits no. 75, Bercanda dengan anak
kecil tidak menjatuhkan wibawa seseorang.
Koreksi terjemahan;
Kalimat: مجة مجاها في وجهي = melumuri air ludah
beliau di wajahku.
Makna yang lebih tepat: Semburan
air dari mulut yang beliau semburkan ke wajahku.
Kata: من دلو artinya: Dari sebuah timba sumur.
66. Hadits no. 78, Yang hafal Qur’an
semakin banyak, mencari hadits tambah mudah, tapi pemahaman yang benar terus
berkurang.
* Diantara tanda dekatnya hari
kiamat: Orang berilmu semakin berkurang, dan yang bodoh semakin banyak.
Dari Abdullah bin 'Amru bin Al
'Ash -radhiyallahu 'anhuma- berkata; Aku mendengar Rasulullah -shallallahu
'alaihi wasallam- bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan
sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara
mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan
mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya
mereka berfatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan". [Shahih
Bukhari no.98]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
67. Hadits no. 79, Pada akhir zaman
jumlah wanita lebih banyak dari lelaki, disebabkan karena:
1) Anak wanita yang lahir lebih
banyak dari laki-laki.
2) Banyak laki-laki yang mati dlm
peperangan, sehingga jumlah wanita yang hidup lebih banyak.
Sedangkan 1 banding 50,
maksudnya:
a) 1 laki-laki menikahi 50 wanita karena kebodohan.
b) 1 laki-laki memiliki 50 budak
wanita karena peperangan yang banyak terjadi.
c) 1 laki-laki dikejar-kejar 50
wanita untuk dikawini.
d) 1 laki-laki mengayomi 50 wanita
dari keluarga dan kerabatnya.
68. Hadits no. 80, Pujian Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- kepada Umar bin Khathab -radhiyallahu 'anhu- atas
kedalaman ilmu yang dimilikinya.
Koreksi terjemah:
Kata الري = maksudnya susu yang diminum tersebut, atau bekasnya. Atau rasa puas setelah minum atau hilangnya dahaga yang seolah-olah keluar dari kuku Rasulullah.
* Umar bin Khathab bin Nufail
Al-Qurasyiy Al-'Adawiy, Abu Hafsh Al-Faaruuq Amiirul Mu'miniin. Khalifah kedua
setelah Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhuma. Beliau wafat tahun 23 hijriyah di Madinah.
Diantara keistimewaannya:
Dari 'Uqbah bin 'Amir
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya ada nabi
setelahku maka itu adalah Umar bin Khathab". [Sunan Tirmidziy no.3619: Hasan]
69. Hadits no. 81, Jika ada yang
beranggapan bahwa Islam itu sulit, berarti ia telah salah memahami agama ini.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu'anhu-; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini (dgn amalan yg tdk ada tuntunannya) kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira". [Shahih Bukhari no.38]
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu'anhu-; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini (dgn amalan yg tdk ada tuntunannya) kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira". [Shahih Bukhari no.38]
70. Hadits no. 82, Kemudahan ajaran Islam tidak bisa dirasakan kecuali dengan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
* Memperbanyak dzikir untuk
memudahkan dalam menjalankan syari’at Islam dengan sempurna.
Dari Abdullah Busr -radliallahu
'anhu- bahwa seorang laki-laki berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya
syari'at-syari'at Islam terlalu banyak bagiku, maka beritahukan kepadaku
sesuatu yang dapat aku jadikan sebagai pegangan (untuk memudahkanku menjalankannya)!
Beliau -shallallahu'alaihi
wasallam- bersabda: "Hendaknya senantiasa lidahmu basah karena berdzikir
kepada Allah." [Sunan Tirmidziy no.3297]
71. Hadits no. 83, Awalnya ilmu
diangkat, kemudian kebodohan menjadi marak dan menimbulkan fitnah, dunia
menjadi kacau maka terjadilah peperangan dan pembunuhan.
72. Hadits no. 86, Teladani sikap
sahabat Nabi yang sangat patuh pada hukum. Radhiyallahu ‘anhum jami’an!
Koreksi terjemahan:
Kalimat ونكحت زوجا غيره artinya: Dan istrinya pun menikahi lelaki
selainnya.
73. Hadits no. 88, Jangan sampai ulah
kita membuat orang menjauh dari kebaikan.
* Kurang memperhatikan situasi
dan kondisi saat menyampaikan atau mengamalkan suatu kebenaran bisa
mengakibatkan orang makin menjauh.
74. Hadits no. 89, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam terkadang marah ketika mendidik jika melihat
sesuatu yang tidak benar.
75. Hadits no. 90, Murid juga harus
memahami kondisi gurunya ketika menuntut ilmu.
76. Hadits no. 91, Hadits ini
menunjukkan mukjizat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, karena Abdullah bin
Hudzafah sering diejek bahwa ia bukan anak Hudzaifah.
Koreksi terjemah:
Judul bab: باب من برك على ركبتيه عند الإمام أو المحدث,
diterjemahkan: Bab mencari berkah dengan bersimpuh kepada imam atau ahli hadits.
Yang tepat: Bab tentang orang yang bersimpuh/berlutut kepada imam atau
ahli hadits.
77. Hadits no. 92, Mengucapkan salam
ketika bertamu sampai tiga kali, jika tidak ada balasan maka pulanglah.
Abu Musa Al-Asy'ariy
-radhiyallahu 'anhu- datang menemui 'Umar bin Khaththab -radhiyallahu 'anhu- .
Lalu dia memberi salam, "Assalamu'alaikum, saya 'Abdullah bin Qais (nama
Abu Musa)."
Tetapi tidak ada yang memberinya
izin (menjawab salamnya). Kemudian diulang: “Assalamu'alaikum, saya Abu Musa,
assalamu'alaikum saya Al-Asy'ariy”.
Kemudian dia pulang (karena tidak ada
yang menjawab setelah memberi salam tiga kali).
Kata 'Umar sesudah itu;
"Panggil, panggil dia ke mari."
Setelah Abu Musa datang, 'Umar
berkata, "Wahai Abu Musa, kenapa engkau pulang? Engkau kan maklum, bahwa
kami sedang sibuk."
Kata Abu Musa; "Aku
mendengar Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Minta izin
(memberi salam) hanya tiga kali. Jika diizinkan silakan masuk. Jika tidak, maka
kembalilah."
Kata 'Umar; "Engkau harus
mandatangkan saksi ke hadapanku mengenai hadits itu. Jika tidak, aku akan
menghukum kamu."
Lalu pergilah Abu Musa. Kata
'Umar, "Jika dia mendapatkan saksi, kalian akan menemuinya sore nanti
dekat mimbar. Jika tidak, kalian tidak akan menemuinya."
Tatkala hari telah petang, mereka
mendatangi 'Umar, kata 'Umar; "Bagaimana, hai Abu Musa? Apakah kamu sudah
mendapatkan saksi?"
Kata Abu Musa, "Sudah! Yaitu
Ubay bin Ka'ab -radhiyallahu 'anhu- !"
Kata 'Umar; "Boleh! Dia
adalah saksi yang adil. Hai, Abu Thufail! Bagaimana pendapatmu (kesaksianmu)
mengenai masalah ini?".
Jawab Ubay bin Ka'ab;
"Memang, aku telah mendengar pula Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam- bersabda seperti yang dikatakan Abu Musa. Karena itu janganlah Anda
sekali-kali menjatuhkan hukuman terhadap para sahabat Rasulullah!"
Jawab 'Umar; "Subhanallah!
Sesungguhnya jika aku mendengar sesuatu yang baru, aku lebih suka menyelidiki
kebenarannya." [Shahih Muslim no.4010]
78. Hadits no. 93, Menyampaikan ilmu
agar orang lain paham, bukan asal menyampaikan atau bikin tambah pusing.
79. Hadits no. 94, Suatu yang dilakukan
secara terburu-buru sering hasilnya tidak maksimal.
Koreksi terjemah:
Waktu shalat sudah hampir habis,
yaitu shalat Ashar.
80. Hadits no. 95, Ulama dulu
bersusah-payah dalam menuntut ilmu, mengorbankan segala yang dimiliki demi ilmu.
Kalau sekarang banyak yang maunya santai, tidak mau berkorban, bahkan sering
mengeluh.
* Sampaikanlah ilmu tanpa
mengharap imbalan, sekalipun engkau mendapatkannya dengan penuh pengorbanan.
81. Hadits no. 96, Istri boleh
bersedekah dengan harta pribadinya tanpa seizin suaminya, namun jika ia minta izin
sebelumnya maka itu lebih baik.
Koreksi terjemah:
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
keluar (mendatangi kaum wanita setelah khutbah 'ied) bersama Bilal, karena dia
(Rasulullah) merasa bahwa (khutbahnya) tidak didengar (oleh kaum wanita karena kejauhan), ....
Kalimat طرف ثوبه lebih umumnya diartikan ujung pakaian.
82. Hadits no. 97, Contolah semangat
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dalam menuntut ilmu, sampai dipuji oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
83. Hadits no. 98, Minim ilmu bisa
menyebabkan seseorang sesat dan menyesatkan.
84. Hadits no. 100, Aisyah
radhiyallahu 'anha sangat antusias dalam menuntut ilmu, bertanya kepada ahlinya jika
tidak paham.
85. Hadits no. 102, Darah umat Islam
haram ditumpahkan, hartanya haram dirampas, dan kehormatannya haram dihinakan.
Nama Muhammad yang disebut dalam sanad dan matan hadits ini adalah Muhammad bin Sirin rahimahullah.
* Ada sekelompok orang, jika
sependapat maka mereka memuji setinggi langit, tapi jika berseberangan mak mereka menghina
serendah-rendahnya. Kita berlindung kepada Allah dari
sifat ini!
86. Hadits no. 103, Jangan
menyampaikan satu hadits jika tidak tahu derajat kesahihannya, khawatir termasuk
dusta atas nama Nabi shallalllahu 'alaihi wasallam.
87. Hadits no. 104, Para sahabat
radhiyallahu 'anhum sangat berhati-hati dalam menyampaikan hadits karena takut
terjerumus dalam dusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dujain Abul Ghushni orang
Bashrah, ia berkata; Aku datang ke Madinah kemudian bertemu dengan Aslam hamba
sahaya Umar Bin Al-Khaththab, aku berkata kepadanya; "Ceritakan kepadaku
sebuah hadits dari Umar"
Dia menjawab; "Aku tidak
bisa, aku takut akan menambah atau mengurangi. Kami apabila berkata kepada
Umar, ceritakanlah kepada kami hadits dari Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam-, dia (Umar bin Al-Khaththab -radhiyallahu 'anhu-) menjawab; "Aku
takut akan menambah atau mengurangi satu kalimat, sesungguhnya Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wasallam- telah bersabda: "Barangsiapa berdusta
kepadaku maka masuk neraka." [Musnad Ahmad no.308: Shahih ligairih]
88. Hadits no. 105, Berdusta atas
nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berarti berdusta atas nama Allah 'azza
wa jalla.
Koreksi terjemah:
Sesungguhnya yang mencegah aku
untuk menyampaikan kepada kalian banyak hadits adalah sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam: ....
89. Hadits no. 106, Mengingkari
hadits sahih termasuk dusta atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
90. Hadits no. 107, Setan tidak mampu
menyerupai bentuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, tapi ia bisa
berdusta mengaku sebagai Nabi, atau seseorang berbohong telah bertemu Nabi.
91. Hadits no. 108, Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu ‘anhu telah membantah anggapan Syi'ah bahwa ahlu Bait punya
kitab khusus yang tidak dimiliki muslim lainnya.
92. Hadits no. 110, Penunulisan
hadits sudah dimulai sejak masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun
kebanyakan sahabat mengandalkan daya hafal mereka yang kuat.
93. Hadits no. 111, Perselisihan dan
perdebatan sering tidak mendatangkan kebaikan.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
«إن الرزية كل الرزية، ما حال بين رسول الله صلى الله عليه وسلم وبين أن يكتب لهم ذلك الكتاب، لاختلافهم ولغطهم»
"Sungguh musibah segala musibah adalah apa yang menghalangi antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan niat beliau menuliskan untuk mereka catatantersebut karena perselisihan dan perdebatan mereka".
* "Dan taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar". [Al-Anfaal: 46]
94. Hadits no. 112, Sebaik-baik
pakaian adalah amal shaleh.
* Di antara hikmah dari hadits
ini:
1. Rasulullah -shallallahu
‘alaihi wa sallam- sangat khawatir dengan fitnah (cobaan yang berat).
2. Allah -subhanahu wa ta’aalaa-
yang menurunkan fitnah ke dunia dan hanya Dia-lah yang mampu mengangkatnya.
3. Fitnah adalah semua yang bisa
menyebabkan orang berpaling dari kebenaran, berupa: Harta, wanita, jabatan,
ketenaran, dan perselisihan.
4. Yang paling banyak terjerumus
dalam lembah fitnah adalah kaum wanita.
5. Amalan terbaik untuk
membentengi diri dari fitnah adalah shalat malam (tahajjud).
6. Mengajak orang lain khususnya
keluarga sendiri untuk menjauhkan diri dari fitnah.
7. Jangan terpukau dengan kenikmatan
dunia yang diraih oleh seseorang, karen belum tentu ia akan menikmatinya di akhirat.
95. Hadits no. 113, Seringlah
mengingat kematian agar beban dunia terasa ringan dan ibadah tambah khusyu’.
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa salam- bersabda: "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan”, yaitu kematian [Sunan Tirmidziy no.2229: Hasan]
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa salam- bersabda: "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan”, yaitu kematian [Sunan Tirmidziy no.2229: Hasan]
96. Hadits no. 114, Mendengkur
bukanlah aib.
Koreksi terjemah:
Kalimat ثم قال: نام الغليم artinya: Kemudian Rasulullah bersabda: Si
anak kecil sudah tidur (maksudnya Ibnu Abbas).
Beliau menyampaikannya kepada Maimunah, atau beliau bertanya kepadanya apakah Ibnu Abbas sudah tidur?
Beliau menyampaikannya kepada Maimunah, atau beliau bertanya kepadanya apakah Ibnu Abbas sudah tidur?
97. Hadits no. 115, Kesibukan dunia,
sedikit banyaknya akan melalaikan kita dari menuntut ilmu.
98. Hadits no. 116, Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu banyak meriwayatkan hadits karena berkah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam.
99. Hadits no. 117, Berda’wah seperti
bercocok tanam, ada bibit yang cocok untuk suatu tanah tapi tidak untuk tanah yang
lain, cocok di suatu musin tidak di musim yang lain.
Pertanyaan:
Tolong disyarah maksud: 'kalau
aku sampaikan, nanti putus ini tenggorokan', itu gimana?
Jawaban:
Abu Hurairah -radhiyallahu
‘anhu- menghafal 2 jenis hadits dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam-:
Yang pertama tentang hukum syar’i yang
wajib disampaikan. Yang kedua tentang fitnah akhir zaman,
nama-nama orang yang dzalim dan munafiq, jika beliau sampaikan maka pasti akan dibunuh.
Pertanyaan:
owh, jadi kalau berdakwah, gak
usah semuanya kita kasih tau 'yah, khawatir kalau misalnya kita beberkan
semuanya, itu 'kan mengancam nyawa kita, dan ulama memperbolehkannya? Mohon
koreksi!
Jawaban:
Berdakwah punya fiqhi tersendiri,
tidak boleh sembarangan. Mengukur maslahat dan mafsadat butuh ilmu yang mendalam. Ada saatnya kita wajib berkorban
demi kebenaran, dan ada kalanya kita sebaiknya mundur, ... dll.
100. Hadits no. 118, Saling membunuh
antara sesama muslim adalah sifat kufur.
Bersambung ...
NB: Gambar hadits bersumber dari Ensiklopedi Hadits 9 Imam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...