Jumat, 03 November 2017

Mengisi waktu luang dan lesu dengan kebaikan

بسم الله الرحمن الرحيم


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ [صحيح البخاري ومسلم]

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka ucapkanlah yang baik atau diam". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyarankan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk berkata baik atau diam.

Pertanyaannya, kenapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberikan pilihan lain, misalnya dengan ucapan yang mubah (hukumnya boleh)?

Jawabannya: Karena terlalu banyak melakukan hal-hal yang mubah akan mengatarkan seseorang pada hal-hal yang makruh, kemudian akan terjerumus pada yang haram.

Selain itu perkara yang mubah bisa dijadikan suatu yang baik jika diniatkan untuk suatu kebaikan.

Maka dari itu hendaknya waktu luang atau masa-masa istirahat, atau kondisi lagi lesu diisi dengan aktifitas yang bermanfaat dalam urusan dunia maupun akhirat.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" إِنَّ لِكُلِّ عَابِدٍ شِرَّةً، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً ، فَإِمَّا إِلَى سُنَّةٍ، وَإِمَّا إِلَى بِدْعَةٍ ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ، فَقَدِ اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]

"Sesungguhnya setiap ahli ibadah punya waktu semangat, dan setiap waktu semangat ada waktu lesu (lemah), bisa jadi diisi dengan amalan yang sunnah atau dengan bid'ah. Maka barangsiapa yang mengisi waktu lesunya dengan sunnahku maka ia telah mendapat hidayah, dan barangsiapa yang mengisi waktu lesunya dengan selain itu maka ia telah binasa". [Musnad Ahmad: Sahih]

Mengisi waktu luang dengan ketaatan maka dengan sendirinya kita akan terjauh dari maksiat. Menyibukkan diri dengan ibadah akan mengikis keburukan yang telah kita lakukan maupun yang akan kita lakukan dengan tidak memberikan peluang bagi hawa nafsu.

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

“Bertakwalah kamu dimanapun berada, ikutkanlah keburukan dengan melakukan kebaikan yang akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang mulia”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Mu'adz radhiyallahu 'anhu:

" يَا مُعَاذُ، أَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [مسند أحمد: حسن]

“Wahai Mu'az, ikutkanlah keburukan dengan melakukan kebaikan yang akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan orang-orang dengan akhlak yang mulia”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. [Huud:114]

{وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ } [الرعد: 22]
Dan mereka menutupi keburukan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). [Ar-Ra'd:22] [Al-Qashash:54]

Dan sebaliknya, jika kita meninggalkan ketaatan dan jauh dari Allah subhanahu wata’aalaa maka setan akan menjadi teman yang menuntun dalam keburukan.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36) وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ} [الزخرف: 36، 37]

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. [Az-Zukhruf: 36-37]

Dikatakan bahwa:

نفسك إن لم تشتغلها بالحق شغلتك بالباطل

“Dirimu, jika tidak engkau sibukkan dengan kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dengan kebathilan”


Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ " [صحيح البخاري]

"Ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh orang banyak: Kesehatan dan waktu luang". [Sahih Bukhari]

Wallahu a’alm!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...